Tarakan, 10 Februari 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT) sukses menyelenggarakan mini hybrid workshop bertajuk “Literasi & Numerasi: Diseminasi Hasil Short Course Microcredential Program of Literacy and Numeracy Dosen FKIP Universitas Borneo Tarakan” pada tanggal 8 Februari 2024. Acara yang digelar di Aula FKIP UBT ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi di kalangan guru dan mahasiswa, sebagai bagian dari upaya FKIP UBT untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil dan perbatasan.
Workshop ini menghadirkan beberapa dosen FKIP yang menjadi awardee dari program Beasiswa Non-Gelar Microcredential bagi dosen PPG di Michigan State University (program numerasi) dan Western Sydney University (program literasi), diantaranya Ridwan, M.Pd., dosen jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Rustam .E. Simamora, M.Pd., dosen jurusan Pendidikan Matematika, dan Listiani, MA., Ph.D, dosen jurusan Pendidikan Biologi. Ketiganya memberikan materi yang komprehensif tentang pentingnya literasi numerasi dalam pembelajaran, strategi pengajaran yang efektif, serta cara-cara inovatif untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam bidang tersebut.
Kegiatan workshop diawali dengan sambutan Dekan FKIP, Suyadi, M.Ed., Ph.D yang menekankan kebutuhan Indonesia akan budaya literasi yang kuat. Hal ini sebagai bentuk responsif pendidikan, khususnya pendidikan di wilayah terpencil dan perbatasan, untuk berkontribusi pada peningkatan kompetensi generasi penerus bangsa yang akan berkolaborasi secara masif baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.
Rustam .E. Simamora, M.Pd. sebagai narasumber pertama untuk materi “Numerasi: Konsep Dasar & Implementasi dalam Pembelajaran”, berfokus pada definisi numerasi, model numerasi, dan implementasinya pada pembelajaran. Tidak hanya menyampaikan materi, narasumber pertama ini juga memberikan latihan soal. Aktivitas ini memunculkan antusiasme peserta hingga peserta yang hadir secara luring dan daring bergantian menjawab pertanyaan terkait numerasi yang diajukan narasumber.
Sementara itu, Listiani, MA., Ph.D menekankan pentingnya pendekatan beragam untuk meningkatkan literasi pemelajar selama proses pembelajaran di kelas. Beberapa istilah pun dikenalkan kepada peserta workshop, diantaranya literacy as skill, literacy as social practices, multimodalitas, funds of knowledge, dan dialogic pedagogies. “Keberagaman pendekatan untuk peningkatan level literasi pemelajar tidak terlepas dari peran penting orang tua, guru, lingkungan pergaulan, dan kesempatan bereksplorasi maupun diskusi yang diberikan atau dialami oleh pemelajar,” ujar Listiani.
Selanjutnya, narasumber ketiga, yakni Ridwan, M.Pd., memaparkan materi dengan judul “Asesmen Diagnostik Kemampuan Membaca Awal Siswa SD”. Poin krusial terkait definisi literasi, perbedaaan autonomous dan ideological literacy, dan asesmen diagnostik untuk mengukur kemampuan membawa, khususnya pada siswa SD.
Workshop ini tidak hanya berfokus pada pemaparan materi, tetapi juga diskusi dan praktik langsung. Dalam sesi praktik, peserta diajak untuk mencoba model pengajaran literasi numerasi yang inovatif dan interaktif, seperti penggunaan teknologi digital dan permainan edukatif. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada peserta dalam mengaplikasikan teori yang telah dipelajari.
Dengan suksesnya penyelenggaraan mini hybrid workshop literasi numerasi ini, FKIP UBT terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan kegiatan yang inovatif dan berkelanjutan [fzt].